Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2008

Resolusi di Tahun Baru

Sudah sangat lumrah, di setiap pergantian tahun, banyak orang mulai membuat resolusi baru. Misalnya punya mobil baru, rumah baru, turun berat badan 10kg, atau sixpack dalam 6 bulan. Resolusi baru yang diiringi dengan motivasi baru. Namun tidak sedikit juga yang tidak memiliki motivasi untuk membuat resolusi baru. Dan mulai mencari kisah-kisah motivasi untuk menambah motivasi di tahun baru. Nah, mungkin Anda salah satunya, karena sampai ke web ini. Well, sahabat motivasi, Anda sudah berusaha membuka laptop atau smartphone, membuka web browser,  dan mengetikan alamat website ini lalu mulai membaca kisah motivasi, Anda sudah cukup termotivasi...!!! Yak, segera tutup web ini dan mulai lah membuat resolusi baru dan kejar targetnya. Selamat Tahun Baru!

Hanya uangkah motivasimu?

Mungkin pembaca sudah tidak asing dengan Thomas Alva Edison, penemu kawat pijar untuk bohlam. Menurut cerita-cerita yang beredar, Edison melakukan percobaan hingga lebih dari 700 kali. Asistennya merasakan sudah gagal 700 kali, tetapi lain dengan Edison, dia berpikir, mereka telah berhasil menemukan 700 cara yang tidak membawa hasil yang kita harapkan. Tidak lama dari itu, akhirnya mereka menemukan tungsten, kawat pijar untuk bohlam yang kita gunakan hingga sekarang. Apakah Anda berpendapat, bila Thomas bereksperimen dengan motivasi uang? Mungkin saja ada hasrat untuk kekayaan, tetapi saya percaya, hasratnya yang lebih mendalam adalah menemukan kawat pijar tersebut, hasratnya untuk menemukan sesuatu yang berguna untuk umat manusia. Uang adalah hadiahnya. Dapat dibayangkan bila motivasi Thomas saat itu hanya uang, mungkin di eksperimen ke sekian kali dia sudah berhenti, karena bukannya menghasilkan uang tetapi buang uang dan waktu. Nah, pembaca, tanamkan selalu dihatimu, hasrat dan gair

Anak ayam...

Pasti pembaca pernah mendengar cerita berikut, Ada seorang anak, membawa seekor anak ayam didalam genggaman tangannya. Lalu menanyai seorang bijak, katanya, "Apakah mati atau hidup anak ayam ditangan saya ini?". Seorang bijak tepekur sejenak, lalu dengan bijak dijawabnya, "Bila aku menjawab hidup, maka kamu akan menekan tanganmu, dan matilah anak ayam itu. Bila aku menjawab mati, maka kamu akan melepaskannya. Jadi jawabanku, hidup mati anak ayam itu ada ditangan mu." Nah, pembaca, begitu juga masa depan kita. Ada ditangan kita, bukan ditangan bos kita, kakak kita atau siapa pun. Anda yang menentukan apakah menjadi pemenang atau pecundang. Sukses selalu.

Menempa Pedang

Pernah mengunjungi perajin pedang? Mungkin jaman sekarang perajin pedang sulit dicari. Bila Anda mengunjungi perajin pedang dan melihat cara mereka membuat pedang. Anda akan melihat proses yang berulang-ulang, dari membakar besi, kemudian menempanya, kemudian dicelupkan ke air dingin, kemudian di panaskan kembali, lalu ditempa lagi. Terus berulang-ulang hingga terbentuk sebuah pedang yang bagus dan tajam. Apakah Anda merasakan hidup Anda begitu keras? Begitu banyak terpaan pencobaan kehidupan menerpa? Anak sakit? Biaya hidup meningkat? BBM Naik? Dipecat dari pekerjaan? Apakah merasa hidup ini begitu tidak adil? Kesulitan selalu menerpa berulang-ulang? Kadang panas, kadang dipukul kadang dicelupkan dalam air dingin seperti pedang yang ditempa? Bersabarlah, karena Anda sedang ditempa, ditempa untuk menjadi pedang yang bagus dan tajam yang akan digunakan oleh panglima-panglima perang. Proses pembelajaran hidup yang membuat Anda semakin dewasa, kuat, berpikir matang. Sukses selalu

Bosann...!

Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia. Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca. Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas. Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu. Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya. Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu. Kini menggeng

The Present

Tiga Cara Untuk Memanfaatkan Masa Sekarang Hari Ini BERADA PADA MASA SEKARANG Jika Anda ingin lebih bahagia dan lebih sukses Fokuslah pada apa yang ada pada Masa Sekarang Responlah pada hal yang penting sekarang BELAJAR DARI MASA LALU Jika Anda ingin menjadikan Masa Sekarang lebih baik daripada Masa Lalu Lihatlah apa yang telah terjadi pada Masa Lalu Belajarlah sesuatu yang berharga dari hal tersebut Lakukan hal yang berbeda pada Masa Sekarang RENCANAKAN MASA DEPAN Jika Anda ingin Masa Depan yang lebih baik daripada Masa Sekarang Lihatlah Masa Depan seperti apa yang Anda inginkan Buatlah rencana untuk mewujudkannya Tindak lanjuti rencana itu pada Masa Sekarang (dikutip dari Spencer “The Present” Johnson)

Kisah seekor Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”. Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas. Renungan : Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma m

Sebuah koin penyok

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan. Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan. Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. “Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank. “Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran

Self Regulation

Jenghis Khan adalah panglima yang terkenal dari Mongolia. Dalam setiap peperangan, ia selalu membawa burung rajawali kesayangannya. Suatu ketika, setelah selesai bertempur, ia menyepi kesuatu tempat dan beristirahat, diikuti burung rajawalinya yang setia. Ketika melihat mata air yang jernih, timbulah rasa hausnya. Kemudian Jenghis Khan mengisi pundinya. Namun, entah kenapa burung rajawali menyerangnya. Ah, mungkin dia ingin bermain-main, lalu Jenghis Khan tetap mengisi pundi airnya. Namun kembali si burung menyerangnya, hingga pundi airnya jatuh. Marahlah Jenghis Khan, ditunggunya burung rajawali itu terbang mendekat padanya. Lalu dihunus pedang dan ditebas burung rajawali kesayangannya itu hingga tewas. Setelah puas, Jenghis Khan kembali mengisi air. Saat itu ia melihat seekor bangkai binatang beracun yang telah membusuk di mata air tersebut. Jenghis Khan pun terhenyak, ternyata burung rajawali kesayangannya itu hendak memberi tahu, bila air tersebut sudah tercemar dan mungkin beracu

Do the best to the rest..

Seorang tukang kayu merasa sudah cukup umur, dan merasa lelah dan bosan dengan pekerjaannya ini. Kemudian dia mengajukan pensiun kepada bos-nya. Namun bosnya itu sangat sayang pada tukang kayunya ini. Dia begitu banyak berjasa atas berkembangnya perusahaan. Karena bosnya sangat percaya akan kemampuan tukang kayu ini, bosnya meminta untuk mengerjakan 1 proyek rumah lagi untuk perusahaan, sebagai karyanya yang terakhir. Ah.. si tukang kayu berpikir, OK lah. Ini yang terakhir. Akhirnya si tukang kayu ini bekerja membuat rumah terakhir itu. Namun, karena pikirannya sudah tidak berkonsentrasi pada pekerjaan, ditambah dengan emosinya yang sudah ingin pensiun, ditambah dengan pikiran negatif, wah.. perusahaan nih emang gak mau rugi, sampai titik darah penghabisan pun masih disuruh kerja. Maka hasil pekerjaannya kurang, atau bahkan tidak memuaskan. Bahan yang digunakan asal. Pengerjaan asal. Pokoknya cepat selesai dech! Begitu pikirnya. Hasilnya, rumah yang asal jadi. Setelah selesai, kunci ru

Kesempatan...

Dalam gerbong kereta api dari Paris menuju Berlin, terdapat 4 orang penumpang di satu gerbong. 1 orang gadis cantik, 1 orang nenek dan 2 pria, manajer dan stafnya. Selama perjalanan, 2 pria ini selalu melirik gadis cantik didepannya. Namun tidak terjadi percakapan apapun. Sampai suatu ketika kereta api melewati terowongan yang sangat gelap selama 1 menit. Dan kereta api pun dalam keadaan gelap, hanya suara lokomotif yang terdengar. Namun tiba-tiba, terdengar bunyi ciuman yang cukup keras dan diikuti tamparan. Sunyi sejenak, tidak lama kemudian kereta telah keluar dari terowongan gelap. Si gadis cantik dalam pikirannya, saya bangga manajer itu telah mencium saya, tapi saya malu nenek telah menamparnya. Si nenek juga berpikir, anak muda sekarang kurang ajar, curi-curi kesempatan. Tapi saya bangga akan keberanian cucu saya. Si manajer berpikir, wah, kurang ajar, staf saya yang mencium tapi saya yang ditampar. Sementara si staff, hmm.. boleh lah kesempatan ini, setelah mencium seorang gadi

Kotoran sapi dan kucing

Alkisah, ada seekor burung dari Canada. Saat musim dingin, para burung biasa bermigrasi ke daerah yang hangat. Karena burung-burung tidak bisa bertahan di cuaca dingin. Namun si burung ini tidak mau bermigrasi, dia berpikir dia sanggup bertahan melawan dingin sambil berpuasa. Ketika musim dingin mulai datang, burung ini mulai menyesal, ternyata dia tidak sanggup menahan dingin. Akhirnya dia memutuskan untuk bermigrasi. Saat terbang, hujan salju turun. Dia merasakan tubuhnya mulai kaku, pikirnya, bila diteruskan dia akan mati beku. Sambil tubuhnya hampir membeku, akhirnya ia mendarat di kandang sapi. Saat tergeletak di kandang sapi, tiba-tiba masuklah si sapi, sambil melangkahi burung Canada ini, dia buang hajat. Plok. Tertutuplah tubuhnya yang beku oleh kotoran sapi. "Sial, sudah mau mati masih juga di timbun kotoran" ngomel si burung Canada. Namun lambat laun, tubuhnya yang sudah membeku sebagian mulai hangat oleh karena kotoran sapi tadi. Karena tubuhnya mulai hangat, seman

Gak Tahu atau Gak Mau Tahu

Seekor lalat bersama keluarganya akan pindah ke telinga gajah. Sebelum pindah, si ayah lalat meminta ijin pada si gajah, katanya, "Tuan gajah, minggu depan kami sekeluarga akan pindah ke telinga Anda, tolong dipertimbangkan, kami tunggu kabar baiknya." Gajah yang bahkan tidak sadar akan kehadiran si lalat tenang-tenang saja. Melihat si gajah tenang-tenang saja, lalat beranggapan sang gajah tidak keberatan. Maka pindahlah mereka sekeluarga. Setelah seminggu, ibu lalat merasa telinga gajah bukan tempat yang sehat untuk tinggal, dan mendesak suaminya untuk pindah. Karena takut akan menyinggung perasaan gajah, si ayah meminta untuk tinggal barang sebulan. Akan tetapi, si istri terus mendesak. Agar tidak menyinggung perasaan gajah, si ayah berkata dengan hati, "Tuan gajah, kami bermaksud pindah. Ini bukan karena telingan anda kurang baik dengan kami. Akan tetapi istri saya ingin tinggal di kaki kambing, dimana kami bisa bersosialisasi dengan adik ipar kami. Kalau anda keberat

Berubah itu sakit..

Di negara bagian Alabama, AS, terkenal sebagai penghasil kapas terbesar di Amerika. Kapas adalah penghasilan utama di kota tersebut. Suatu waktu, seekor kumbang terbawa ke daerah tersebut. Kumbang tersebut bertelur dan membuat koloni kumbang. Kumbang ini berkembang biak dan menghancurkan ladang kapas. Hilang sudah kebanggaan dan penghasilan utama kota tersebut. Seluruh kota kecewa, sedih dan putus asa. Kenapa sumber utama penghasilan kota tersebut hancur. Namun bertahun-tahun kemudian di kota dibangun sebuah tugu. Ternyata tugu itu tugu kumbang tersebut. Sungguh mengherankan. Setelah ditelusuri, ternyata setelah kehancuran industri kapas, dipakai penduduk sebagai momentum untuk berubah. Penduduk mulai bertani dan bercocok tanaman sayuran dan buah-buahan. Sehingga kota tersebut menjadi salah satu penyumbang sayuran dan buah-buahan di Amerika. Kehidupan itu tidak datar, kadang kala diatas, kadang kala dibawah. Siap tidak siap, kita harus menjalaninya. Saat dibawah, kita tidak boleh putus

Jual Keledai

Karena paceklik dan kesulitan ekonomi, seorang ayah menjual keledai satu-satunya ke pasar. Jarak dari pasar ke rumah cukup jauh. Ditemani anaknya, mereka berangkat menjual keledai. Ayah dikiri dan si anak disebelah kanan. Pada saat dipertengahan jalan, mereka berpapasan dengan penduduk desa pertama. kata orang itu, "Kalian ini bodoh, koq ada keledai gak ditunggangi." Mendengar komentar warga, ia menuruti, maka si anak disuruh menunggang keledai. Pada saat melewati desa kedua, kembali mereka berpapasan dengan warga. Komentar warga itu, "Wah, anak durhaka, masak orang tua disuruh jalan kaki, sementara ia enak ongkang-ongkang kaki diatas keledai." Mendengar omongan warga, akhirnya si ayah bertukar posisi dengan si anak. Saat melewati desa ketiga, kembali warga setempat memberi komentar. "Wah, kan keledainya cukup besar, kenapa tidak ditunggangi berdua saja." Nah, si ayah pilir benar juga, maka si ayah dan anak menunggangi keledai tersebut. Nampak keledai itu

Sayembara 2 juta dollar

Pada pesta pernikahan selebritis hollywood dirumahnya yang super mewah, diadakah suatu sayembara. Sayembara menyebrangi kolam yang ada dirumahnya. Kelihatannya gampang, ternyata kolam berisi ratusan ikan piranha. Hadiah dari sayembara pun menggiurkan, 2 juta dollar. Wah.. sama dengan nilai pesta pernikahan yang diadakan. Si pembawa acara menantang para hadirin. Sementara para hadirin masih simpang siur berbicara mengenai sayembara tersebut. Terdengar, cemplung! Setelah itu terdengar kecipak kecipuk riak air. Ternyata seseorang telah masuk dan sedang berusaha menyebrangi kolam. Semua hadirin bersorak menyemangati sipemuda. Akhirnya si pemuda berhasil menyebrangi kolam. Dengah masih terengah-engah, si pembawa acara menyalami sipemuda itu. Nampak bahwa pemuda itu buka tipe pemuda kekurangan uang yang mau mengorbankan nyawa untuk 2 juta dollar. Ketika diwawancarai, si pemuda itu berbicara dengan nada marah dan bergetar, "Saya cuma mau tahu, siapa yang mendorong saya?" Nah, kawan,

Belenggu kegagalan

Tidak sengaja, seorang petani menemukan seekor anak gajah didekat kebun rumahnya. Mungkin ini anak gajah tertinggal dari kumpulan mereka. Karena kasiahan, dirawatlah anak gajah itu. Karena takut gajah itu akan berkeliaran dan merusak tanaman, si petani mengikatnya dengan rantai dengan patok sepotong bambu. Hari berlalu, dan anak gajah mulai bertumbuh. Sudah menjadi naluri binatang untuk bebas. Si anak gajah ini berusaha melepaskan diri dari rantai. Berulang kali mencoba, berulang kali juga gagal, bahkan pernah sampai kakinya terluka. Lama kelamaan, niat dari sianak gajah untuk bebas hilang karena kegagalan yang terjadi. Bahkan, saat ia menjadi gajah dewasa dengan gadingnya yang gagah. Dia tetap tidak melarikan diri. Padahal, sangat mudah bagi dia untuk menghentak rantai kecil dan patok bambu itu. Kawan, apakah kegagalan-kegagalan kecil juga akan mengikat kita? Hingga saat ada satu kesempatan besar, kita hanya berdiam diri saja?

Bakar Jembatan

Julius Caesar, adalah komandan perang yang berhasil merebut pantai Britania karena strateginya yang cukup unik. Menurut catatan sejarah, Julius berhasil mendaratkan pasukannya pada malam yang dingin. Saat anak buahnya sedang menyembunyikan perahu, agar dapat kembali ke kapal utama. Sang komandan memberi perintah, "Bakar perahu-perahu itu." Anak buahnya kaget semua, namun sebagai pasukan yang patuh, mereka membakar semua peran perahu-perahu itu. Walhasil, pasukan bertempur mati-matian. Karena tidak ada pilihan lain selain menang di pertempuran agar mereka dapat kembali dengan selamat. Kawan, begitu juga dalam kehidupan kita, dengan membakar jembatan, artinya kita membuat pilihan menjadi terbatas hingga kita akan berjuang habis-habisan dengan pilihan yang terbatas itu. Dan semestinya dengan perjuangan yang tiada henti, tujuan kita akan tercapai. Disatu sisi ini adalah tindakan positif, tetapi di lain sisi, yang perlu kita perhatikan, adalah timing. Apakah timingnya tepat untu

Terasi di kumis kakek..

Memang enak, sambil minum kopi, ngobrol sama teman, sambil menikmati suasana kafe. :) Karena jarang ketemu, kami ngobrol kesana-kemari. Nggak sengaja teman saya ini menceritakan suatu kisah yang cukup lucu. Karena Ayah dan Ibunya ada urusan mendadak, maka anak-anak mereka dititipkan dirumah sang kakek. Nah.. maklum, namanya juga kakek-kakek, kalau siang suka ngantuk. Nah.. tak terasa kakek tertidur, sementara cucu-cucunya masih bermain. Ada satu cucunya yang nakal. Kumis sang kakek diolesi terasi. Nah.. ditengah tidurnya yang nyenyak... terasi mulai bereaksi. Hmmpphh.. bau apa gerangan.. pikir sang kakek. Terbangun dan dia mulai menyalahkan, bahwa kamar tidurnya bau. Lalu di keluar ruangan, ke ruang keluarga. Mulai sang kakek menarik nafas, puah.. koq ruang keluarga juga bau.. Sang kakek mulai mencari peruntungan di halaman rumah, disana kan banyak pohon pasti segarrr.. Yak sang kakek mulai menarik napas dalam-dalam hup... koq masih bau yah.. koq dunia ini bau yah? Itu yang terpikir ol

Gosip...!

Suatu hari, seorang murid baru pulang dari pasar. Lalu ia cepat-cepat mencari gurunya. "Guru, ada cerita dipasar tadi..." kata si murid. Kata gurunya, "Tunggu dulu, apakah itu cerita tentang hal yang benar?". Muridnya menjawab, "Aku tidak tahu, mungkin bukan". Lalu gurunya kembali bertanya, "Apakah tentang hal yang lucu?". Lagi-lagi bukan jawabannya. "Kalau begitu apakah itu cerita tentang aku?" tanya gurunya. "Bukan juga" jawab muridnya. Lalu si guru menjawab, "Kalau begitu engkau tidak perlu menceritakan padaku." Kawan, sangatlah bijaksana menjauhi gosip. Karena yang dibicarakan adalah hal yang tidak pasti, belum tentu benar dan biasanya hal yang menyakitkan pihak yang dibicarakan.

Motivational Quotes

I believe life is constanly testing us for our level of commitment, and life’s greatest rewards are reserved for those who demonstrate a never ending commitment to act until they achieve. This level of resolve can move mountains, but it must be constant & consistent. As simplistic as this may sound, it is still the common detonator separating those who live their dreams from those who live in regret - Anthony Robbins - Anda akan dikritik orang ketika melakukan sesuatu. Anda juga akan dikritik ketika tidak melakukan sesuatu. Jadi, lakukan saja apa yang menurut anda benar. - Eleanor Roosevelt - All successful people, men & women, are big dreamers. They imagine what their future could be, ideal in every respect, and than they work everyday toward their vision, purpose & goal. - Brian Tracy - There are many people who have big plans but their big plans never come true. The reason is, too many people have big plans but fail to keep their small agreements - Robert Kiyosaki -

Impian Sejati

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”. “Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda. Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air. Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut. “Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak m

Popular posts from this blog

10 Kebijaksanaan ala Steve Jobs

Lantai Pualam atau Patung Pualam?