Sudah sangat lumrah, di setiap pergantian tahun, banyak orang mulai membuat resolusi baru. Misalnya punya mobil baru, rumah baru, turun berat badan 10kg, atau sixpack dalam 6 bulan. Resolusi baru yang diiringi dengan motivasi baru. Namun tidak sedikit juga yang tidak memiliki motivasi untuk membuat resolusi baru. Dan mulai mencari kisah-kisah motivasi untuk menambah motivasi di tahun baru. Nah, mungkin Anda salah satunya, karena sampai ke web ini. Well, sahabat motivasi, Anda sudah berusaha membuka laptop atau smartphone, membuka web browser, dan mengetikan alamat website ini lalu mulai membaca kisah motivasi, Anda sudah cukup termotivasi...!!! Yak, segera tutup web ini dan mulai lah membuat resolusi baru dan kejar targetnya. Selamat Tahun Baru!
Seorang raja di Afrika mempunyai seorang teman, teman sepermainannya sejak masih kanak-kanak. Temannya itu memiliki kebiasaan unik dalam memandang setiap situasi dalam hidupnya, dan selalu akan berkata, "Bagus lah!"
Suatu hari, mereka pergi berburu. Temannya menyiapkan senjata untuk sang raja. Kali ini sepertinya ia melakukan sedikit kesalahan dalam mempersiapkan senapan itu, karena ketika raja menembakkan senapannya, jari jempol sang raja justru cedera parah karena ledakan. Raja kehilangan jempolnya. Seperti biasa, setelah mengamati kejadian itu, temannya hanya mengatakan, "Bagus lah!". Raja marah, "Apanya yang bagus!" lalu raja memenjarakan temannya itu.
Setelah satu tahun kemudian, raja sedang berburu sendirian. Raja seharusnya sudah tahu bahwa seharusnya ia menjauhi daerah itu. Suku kanibal menangkapnya dan mengaraknya ke desa mereka. Mereka mengikat sang raja, menyiapkan kayu bakar, dan bersiap untuk memanggang dirinya.
Begitu persisapan selesai, mereka menyadari bahwa calon santapan mereka kali ini tidak memiliki satu jari jempolnya. Berdasarkan kepercayaan primitif mereka, pantang bagi mereka untuk menyantap mangsa yang anggota tubuhnya sudah tidak utuh lagi. Lalu raja pun dilepaskan pergi.
Sesampainya di kediamannya, ia teringat kejadian satu tahun lalu yang menghancurkan jari jempolnya, dan merasa bersalah atas tindakannya kepada sahabatnya sendiri. Segera ia menuju ke penjara untuk berbicara dengan temannya. "Kamu benar" katanya. Raja menceritakan pengalaman mengerikan yang nyaris merenggut nyawanya. "Bagus lah jari jempolku itu hancur waktu itu. Aku sangat menyesal telah memenjarakanmu begitu lama. Perlakuanku kepadamu sangatlah buruk." Demikian kata sang raja, menyesali keputusannya.
"Tidak, kawan..." Temannya menjawab sambil tersenyum, "bagus lah...!"
"'Bagus lah' bagaimana maksudmu? Aku memenjarakanmu sudah satu tahun, kok bagus???" Raja heran dan sedikit gusar dengan kebiasaan temannya yang satu ini.
"Kalau aku tidak dipenjara, aku pasti ikut berburu bersamamu."
source: http://moralkompas.blogspot.com/2012/03/bagus-lah.html
Suatu hari, mereka pergi berburu. Temannya menyiapkan senjata untuk sang raja. Kali ini sepertinya ia melakukan sedikit kesalahan dalam mempersiapkan senapan itu, karena ketika raja menembakkan senapannya, jari jempol sang raja justru cedera parah karena ledakan. Raja kehilangan jempolnya. Seperti biasa, setelah mengamati kejadian itu, temannya hanya mengatakan, "Bagus lah!". Raja marah, "Apanya yang bagus!" lalu raja memenjarakan temannya itu.
Setelah satu tahun kemudian, raja sedang berburu sendirian. Raja seharusnya sudah tahu bahwa seharusnya ia menjauhi daerah itu. Suku kanibal menangkapnya dan mengaraknya ke desa mereka. Mereka mengikat sang raja, menyiapkan kayu bakar, dan bersiap untuk memanggang dirinya.
Begitu persisapan selesai, mereka menyadari bahwa calon santapan mereka kali ini tidak memiliki satu jari jempolnya. Berdasarkan kepercayaan primitif mereka, pantang bagi mereka untuk menyantap mangsa yang anggota tubuhnya sudah tidak utuh lagi. Lalu raja pun dilepaskan pergi.
Sesampainya di kediamannya, ia teringat kejadian satu tahun lalu yang menghancurkan jari jempolnya, dan merasa bersalah atas tindakannya kepada sahabatnya sendiri. Segera ia menuju ke penjara untuk berbicara dengan temannya. "Kamu benar" katanya. Raja menceritakan pengalaman mengerikan yang nyaris merenggut nyawanya. "Bagus lah jari jempolku itu hancur waktu itu. Aku sangat menyesal telah memenjarakanmu begitu lama. Perlakuanku kepadamu sangatlah buruk." Demikian kata sang raja, menyesali keputusannya.
"Tidak, kawan..." Temannya menjawab sambil tersenyum, "bagus lah...!"
"'Bagus lah' bagaimana maksudmu? Aku memenjarakanmu sudah satu tahun, kok bagus???" Raja heran dan sedikit gusar dengan kebiasaan temannya yang satu ini.
"Kalau aku tidak dipenjara, aku pasti ikut berburu bersamamu."
source: http://moralkompas.blogspot.com/2012/03/bagus-lah.html
Comments