Skip to main content

Posts

Showing posts from 2008

Resolusi di Tahun Baru

Sudah sangat lumrah, di setiap pergantian tahun, banyak orang mulai membuat resolusi baru. Misalnya punya mobil baru, rumah baru, turun berat badan 10kg, atau sixpack dalam 6 bulan. Resolusi baru yang diiringi dengan motivasi baru. Namun tidak sedikit juga yang tidak memiliki motivasi untuk membuat resolusi baru. Dan mulai mencari kisah-kisah motivasi untuk menambah motivasi di tahun baru. Nah, mungkin Anda salah satunya, karena sampai ke web ini. Well, sahabat motivasi, Anda sudah berusaha membuka laptop atau smartphone, membuka web browser,  dan mengetikan alamat website ini lalu mulai membaca kisah motivasi, Anda sudah cukup termotivasi...!!! Yak, segera tutup web ini dan mulai lah membuat resolusi baru dan kejar targetnya. Selamat Tahun Baru!

Gitar kaki

Saya sangat suka bermain gitar. Semenjak SMP saya suka memainkan gitar. Alhasil, diantara teman-teman, permainan gitar saya lumayan lah.. Sering teman-teman minta diajari bermain gitar. Cukup 1-2 minggu, niat belajar mereka sudah hilang. Sangat disayangkan motivasi belajar mereka cepat memudar. Dengan 2 tangan lengkap, masih banyak 1001 alasan untuk mempersulit diri, membuat benteng bahwa bermain gitar itu susahhhhh... Entah apa jadinya bila bapak diatas mudah mengeluh dan mudah putus asa seperti teman-teman saya. Apakah ia bisa memainkan lagu Drift Away karya Dobbie Gray dengan indah. Salut. Ingin sukses? jangan cari alasan untuk gagal.

Smile and Brighten up your day...

Have a bad day? Seem nobody supporting you? Feel no one care? Feel nobody love u? Is it worth if you grumbling, Blaming on the world, Draw a sad face and stop talking to everyone? Why just not try to smile and brighten up your day. Bring the positive aura to your live and get motivated... Next Smile Video I found in youtube. Accidentally I draw a smile on my face when I watching them smile. Hoping u too... Have a nice day.

Jackie Chan: Movie Behind The Scene

Apakah Anda suka melihat bagaimana sebuah film dibuat? Saya suka, terutama film-film action yang di perani oleh Jackie Chan. Banyak aksi-aksi berbahaya yang tidak pernah Jackie berikan pada pemeran pengganti. Salut, kata itu yang terlintas dalam kepala saya setiap melihat aksi kelincahan dan keberaniannya. Dalam pembuatan sebuah film, yang sudah diatur sedemikian rupa, dengan segala persiapan dan perhitungan yang matang, masih bisa terjadi kesalahan. Karena kesalahan itu, Jackie bisa menderita kesakitan karena mungkin terpukul atau terjatuh atau apa saja. Melihat aksi "behind the scene" saat film Jackie Chan dibuat, saya menjadi teringat akan kehidupan kita yang sesungguhnya. Apa yang akan yang terjadi dalam kehidupan, kita semua tidak ada yang tahu. Masa depan seperti apa tidak ada yang tahu. Bandingkan dengan pembuatan sebuah film, dimana alur cerita sudah ada, persiapan sudah matang tapi bisa saja terjadi kesalahan. Apa lagi kehidupan nyata, dimana banyak faktor yang tidak

The Courage to Take Action

Perhaps the greatest challenge that you will ever face in life is the conquest of fear and the development of the habit of courage. Winston Churchill once wrote, Courage is rightly considered the foremost of virtues, for upon it, all others depend. Fear is, and always has been the greatest enemy of mankind. When Franklin D. Roosevelt said, The only thing we have to fear is fear itself, he was saying that the emotion of fear, rather than the reality of what we fear, is the cause of the associated anxiety, stress, and unhappiness. When we develop the habit of courage and unshakable self-confidence, a whole new world of possibilities opens up to us. Just think: what would you dare to dream, be, or do if you were not afraid of anything in the whole world? Fortunately, the habit of courage can be learned, just as any other skill is learned. To do so, we need to go to work systematically to diminish and eradicate our fears, while simultaneously building the kind of courage that will enable u

Success is a Just a Matter of Time!

Author: Ricardo Leal Posted: 12-11-2008 Wed. Time is not on our side! As a matter of fact from the day we enter this world time is ticking against us. To put it another way, from the very first instance we fill our tiny little lungs with air, from that very first breath we take at birth; we are already dying! Its a grim perspective, but it is one that will improve the quality of your life, and really allow you to see how precious time really is. In essence, life is just time! So, my question is, How will you spend your time? If we are to enjoy this life of ours, then we must have goals, we must want to achieve something, anything. This is a prerequisite for living, and an essential part of your life experience. Once you know what you want you can begin to plan how you will get it. Remember there is no time to think about excuses, only solutions. Success takes action. The word impossible must not live in your vocabulary. You dont have the luxury of procrastination. Today is here, if you

Choice is yours

Baru-baru ini saya mengenal seorang kawan, awalnya biasa saja, namun lama kelamaan kami menjadi sahabat karib. Dia jebolan dari "broken home", asal tahu saja ini bukan nama universitas. :) Banyak kisah kepahitan yang saya dengar. Mulai dari keributan orang tua dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, perasaan marah karena dikucilkan. Hal itu tidak nampak dalam kehidupan kesehariannya. Sahabatku ini nampak tegar, selalu ceria, percaya diri, mau merepotkan dirinya membantu kawan-kawannya yang lain. Satu hal yang pernah dikatakannya, "adalah dalih, bila kita menyalahkan lingkungan, menyalahkan orang tua atau faktor-faktor diluar kita sebagai faktor yang menghancurkan kehidupan. Karena setiap orang itu bebas memilih, apakah kita akan menjadi hancur karena orang tua yang bercerai, atau kita akan menjadi mandiri dan membantu adik-adik kita bertumbuh" Saya menjadi teringat dengan buku 7 habit, Be Proaktif, Not Reaktif. So, ingin sukses, jangan berdalih! origin story by

Hati-hati gunakan mulutmu

Alkisah, pada suatu hari di kapal pesiar ada 3 orang kelasi. Pada saat membersihkan geladak kapal, tidak sengaja salah seorang dari mereka menemukan satu botol antik. Saat dibersihkan ternyata botol itu berisi jin lampu ajaib. Karena telah dibebaskan, Jin itu mengijinkan masing-masing kelasi memohon satu permintaan, loncat dari kapal dan permohonan pasti dikabulkan. Kelasi 1, karena lelah dengan kemiskinan, sambil melompat dari kapal ia berteriak "Milyarder". Buzz.. tiba-tiba di bawah laut sudah ada kapal pesiar dan ia mendarat dengan selamat diatas kapal pesiarnya, dan menjadi milyarder lah ia. Kelasi 2, karena ia sangat mendambakan ketenaran, sambil melompat dari kapal ia berteriak "Bintang Film". Buzz, tiba-tiba, dia sudah berada diatas perahu boat yang sedang shooting film dilautan. Kelasi 3, sambil memikirkan keinginannya, ia mulai lari dan saat akan melompat, tidak sengaja kakinya tersandung, dan terucaplah kata yang kurang senonoh, "Taik" katanya. M

Beli dulu nomornya, nak

Saat ngobrol-ngobrol dengan kawan lama, tiba-tiba kawan saya itu menceritakan suatu kisah humor, seperti berikut ceritanya: Alkisah ada seorang pengangguran, masa depan suram, utangan di warung menumpuk. Suatu malam ia begitu lelah dengan kemiskinannya. Kemudian dia berdoa pada Tuhan. "Tuhan, tolonglah, saya sudah lelah dengan kemiskinan. Tuhan tolong supaya saya bisa menang nomor undian berhadiah SDSB , Amin." 1 hari berlalu, 2 hari, seminggu. Akhirnya dia tidak tahan lagi. Tidak ada perubahan. Mulailah ia menggerutu dalam doanya, "Tuhan kok jahat, kok saya gak dikasih kaya, kenapa saya gak menang nomor" Tiba-tiba ada suara dari langit, "Beli dulu nomornya, nak." Pembaca, seringkali kita bertingkah seperti tokoh diatas. Kita cenderung menggerutu, kenapa tidak seperti ini, kenapa tidak seperti itu, maunya gampang, ingin cepat kaya tanpa mau melewati proses, ingin berubah tapi tidak mau mengalami proses. Ingin sukses tapi gak mau berusaha. So, beli dulu nom

Kenapa mesti susah kalau bisa gampang?

Pada suatu hari Sherlock Holmes dan Dr. Watson pergi berkemah. Selagi berbaring di kantung tidur, sambil memperhatikan bintang-bintang di angkasa, Holmes berkata pada Watson. "Watson, sahabatku. Ketika kau melihat bintang di angkasa, apa yang ia ceritakan padamu?" Watson memandang langit, sambil berpikir sesaat, akhirnya ia menjawab, "Begini, dari sudut pandang meteorologi, berarti langit cerah, tidak berawan, menandakan kita bisa melewati malam ini tanpa gangguan hujan. Tidak terdapat kabut disekitar kita, berarti esok hari akan cerah juga. Memang tiupan angin cukup kuat, namun langit tidak menunjukkan akan adanya cuaca buruk esok hari." "Dari sudut pandang kelautan, bintang-bintang ini membentuk formasi yang dapat membantu navigasi. Membantu para penjelajah untuk menaklukan sisi yang paling gelap dan menakutkan yang belum pernah di kunjungi." "Dari sudut pandang astronomi, bintang-bintang bercerita tentang jutaan triliun dunia di luar sana yang tak

Sukses = Banyak Uang?

Doddy, yang dahulu sederhana sekarang telah berubah banyak. Bisnis kayu yang ditekuninya telah membuat ia kaya raya. Ia telah menikahi Ellen, putri impian setiap lelaki, gadis yang cantik, mandiri dan gigih. Rumah impian sudah menanti, mobil mewah akan selalu memanjakannya saat berjalan-jalan. Sebutkan nama negara, hmm... doddy dan istrinya sudah kunjungi. Saat pundi-pundi uangnya makin penuh, membuat doddy yang dahulu sederhana, bersumpah setia, sehidup semati dengan Ellen, mulai ingkar. "Ah.. aku kan punya uang. Dengan uang ini, aku akan memanjakan diriku dengan lebih banyak teman-teman wanita." pikir Doddy. Doddy mulai bermain api, mencari-cari akal, dan selalu memanfaatkan kesempatan untuk berselingkuh. "Ah.. ini kan era globalisasi, sudah menjadi trend kalau bos muda punya banyak teman wanita." Kilah Doddy. Mungkin penggalan cerita diatas seperti cerita sinetron. Namun bila kita tilik ke dunia nyata. Yah.. itu memang terjadi. Apa pendapat Anda tentang Doddy? Bi

Ini seharusnya tidak boleh terjadi

Baru-baru ini saya mengadakan sebuah konferensi di kota tempat saya tinggal. Bila Anda pernah menyiapkan hal seperti ini, tentu Anda akan menghayati, tantangan yang berat dan melelahkan. Semakin berat tekanan yang kita bebankan pada diri sendiri agar semuanya berjalan dengan sempurna, semakin tinggi keteganggan yang kita rasakan. Banyak teman menganggap saya adalah seorang petualang. Ya, saya suka bertualang. Mencoba hal baru, bertemu orang baru, belajar budaya baru, dan tentu saja mencicipi makanan khas yang baru di lidah saya. Namun, saya bukanlah seorang petualang tanpa persiapan. Semuanya sudah saya persiapkan. Mulai dari obat-obatan, budaya daerah yang akan dikunjungi dan situasinya. Begitu juga saat saya mempersiapkan konferensi ini. Selama satu atau dua tahun saya berkutat dengan ide konferensi ini hingga saya rasa beres semuanya. Saya mendekati calon pembicara utama dan memastikan kehadiran mereka di konferensi. Saya memesan lokasi konferensi dan menu makanan berbulan-bulan seb

Monster dalam hidupmu

Alkisah ada seorang pemuda, ia adalah pembasmi monster. Untuk melindungi rakyatnya, ia berangkat memburu dan membasmi monster. Dalam perjalanannya, ia bertemu monster kelaparan. Dibidiknya monster itu dengan panahnya, sambil berteriak "Matilah kau monster! Kau telah membuat rakyatkut kelaparan. Kubunuh kau agar rakyatku bebas dari kelaparan." Monster tersebut menatap pemuda tersebut dan berkata, "Kuakui aku menyebabkan rakyat kelaparan, tetapi coba kau pikirkan manfaat yang telah kuberikan. Tanpa rasa lapar, mereka akan menganggur dan mati perlahan. Kuberi mereka semangat untuk mencari makan dan bertahan hidup. Daripada membunuhku, kenapa kau tidak mempelajari bagaimana agar aku dapat menjadikan seseorang tetap sehat, tidak kelaparan." Pemuda tersebut terdiam dan meresapi kata-kata monster. Ada kebenaran dalam kata-katanya. Maka diapun mengampuni monster tersebut dan menjadikannya teman. Kemudian pemuda itu melanjutkan perjalanan memburu monster. Ditengah perjalanan

Kembalikan rasa berdaya Anda

Jeff adalah ahli terapi Joe. "Anda merasa lemah," begitu katanya. "Anda kehilangan semangat. Yang Anda perlukan adalah menemukan kembali rasa berdaya Anda." Pete adalah sahabat Joe. Mungkin Pete memikirkan hal yang sama, tetapi berbeda dalam mengungkapkannya pada Joe. Baru kali ini Joe merasa berada dalam posisi terbawah dalam seumur hidupnya. Dia terlalu bekerja keras, hingga sampai suatu saat, sang istri menggugat cerai. Ia kehilangan keluarga, puterinya dan kebahagiaanya. Jeff sebagai ahli terapi berusaha mengembalikan Joe. Pete sang sahabat juga berusaha membantu Joe recover. Tetapi Joe tetap terpuruk. Sampai suatu saat, Jeff mengatakan, "Rasa tidak berdaya ini disebabkan oleh wanita, karena saya menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan ahli terapi wanita." Joe merasa tertolak. Hingga suatu saat Joe melakukan aksi percobaan bunuh diri, 1 hal yang menggagalkannya, puterinya. Ingatan akan puterinya membuat aksi bunuh diri berakhir di kursi roda. Yah..

Motivation Gallery

A Dollar and Some Ambition

Each of us has two distinct choices to make about what we will do with our lives. The first choice we can make is to be less than we have the capacity to be. To earn less. To have less. To read less and think less. To try less and discipline ourselves less. These are the choices that lead to an empty life. These are the choices that, once made, lead to a life of constant apprehension instead of a life of wondrous anticipation. And the second choice? To do it all! To become all that we can possibly be. To read every book that we possibly can. To earn as much as we possibly can. To give and share as much as we possibly can. To strive and produce and accomplish as much as we possibly can. All of us have the choice. To do or not to do. To be or not to be. To be all or to be less or to be nothing at all. Like the tree, it would be a worthy challenge for us all to stretch upward and outward to the full measure of our capabilities. Why not do all that we can, every moment that we can, the bes

Change Begins With Choice

Any day we wish; we can discipline ourselves to change it all. Any day we wish; we can open the book that will open our mind to new knowledge. Any day we wish; we can start a new activity. Any day we wish; we can start the process of life change. We can do it immediately, or next week, or next month, or next year. We can also do nothing. We can pretend rather than perform. And if the idea of having to change ourselves makes us uncomfortable, we can remain as we are. We can choose rest over labor, entertainment over education, delusion over truth, and doubt over confidence. The choices are ours to make. But while we curse the effect, we continue to nourish the cause. As Shakespeare uniquely observed, "The fault is not in the stars, but in ourselves." We created our circumstances by our past choices. We have both the ability and the responsibility to make better choices beginning today. Those who are in search of the good life do not need more answers or more time to think thin

Intermezo - Image - Never Give Up

7 Steps to Discovering Your Passion

Even before the first tip, you simply must get out a notebook, journal, piece of paper, napkin...SOMETHING to write on to save your discoveries! These tips will only help if you pursue them, so please either take a moment to find writing tools NOW or print this out and promise yourself to complete this exercise later. It may take you some thinking time to get it done......and now....here are your tips..... Find Your Joy Factor Look at the whole of your life history. When did you experience the most sustained period of Joy? What were you doing then? Where were you? Who were you with? How did it feel? What Are Your 3 Most Favorite things to do? If you had a free day with NO commitments, where would you be found? What would you be doing with whom? In what area do you excel? (NO MODESTY ALLOWED HERE!)Truly, what are you complimented on a lot? This could be ANYTHING. What do you most want to be remembered for? If you were designing your epitaph, what would you want it to say? (NOT what your

Top 7 Questions to Ask as You Start Each Day

Living with purpose and passion is based upon decision. You may choose to live day after day, one after another, in a completely ordinary existence. OR you can choose to greet each day with a possibility mindset. A purposeful mindset. A Passionate mindset. Begin each day with these questions and be amazed. Why is it important for me to engage myself in my work passionately and purposefully each day? How will I choose to allow my attitude effect how I address stressful situations at work today? How can I be more affective and proactive in regards to stress and attitude? When am I most likely too react with the most passion and purpose today? Meeting with clients? Working on my computer? Following up on a lead? Take note of what makes your passion come alive, so you can use it to better your work performance. Where within the organization am I best able to express my passion and purpose? Is it working with my peers? My supervisors? Clients? Interdepartmentally? Where physically do I perf

Believe

Believe, alias percaya. Bukan hal yang gampang. Apakah Anda mempercayai pasangan Anda? Apakah Anda mempercayai bawahan Anda? Apakah Anda mempercayai Downline Anda? Partner kerja Anda? Atau Anda cenderung meremehkan kemampuan seseorang karena menilai segi fisik, segi keuangan atau status sosial atau ras? Kecenderungan yang sangat merugikan. Saat Anda meragukan atau tidak mempercayai, segala kesempatan positif akan hilang begitu saja. Kesempatan seseorang untuk berkembang bersama Anda atau bahkan sebaliknya kesempatan Anda untuk berkembang dengan seseorang. Saya tertemplak saat menonton film komedi kartun. Saya yakin, pembaca sudah menontonya. Kungfu Panda. Yah.. Panda gemuk penjual mie yang lucu. Saat adegan Shifu kebingungan dan tidak percaya, karena pendekar naga selanjutnya adalah Po, si panda gemuk, tidak bisa berkungfu. Shifu diingatkan oleh Oogway untuk percaya, bahwa Po memiliki potensi itu dan dia adalah pendekar naga selanjutnya. Dan akhirnya, saat Shifu mulai berusaha untuk p

Beraksi

Apa yang Anda pikirkan saat melihat gelas yang terisi setengah? Apakah setengah isi atau setengah kosong? Banyak yang bilang bila kita memandang bila melihatnya sebagai gelash yang kosong setengah, berarti kita terlalu memandang kehidupan ini dari hal-hal yang sulitnya saja. Alias agak-agak pesimis. Sedangkan bila orang yang memandang sebagai terisi setengah, berarti orang itu cenderung optimis. Memang tidak salah, namun kembali lagi, berpikir positif itu perlu, paradigma yang tepat itu perlu. Tetapi satu hal yang sangat penting. ACTION. Ok, kita berpikir positif, kita telah mendapatkan klik dengan paradigma yang tepat. Tetapi kita bermalas-malasan, tidak bertindak. Uh... dijamin dech... gak bakalan sukses. Mari kita coba lanjutkan. Bila orang yang memandang gelasnya masih terisi setengah. Kemudian dia cenderung untuk bermalas-malasan. Tidak membuat gelasnya penuh. Hmm... saya kira, orang yang berada di golongan optimis ini tidak akan berhasil. Bila, orang yang memandang gelasnya koson

Pematung Raja

Suatu ketika, hiduplah seorang pematung. Pematung ini, bekerja pada seorang raja yang masyhur dengan tanah kekuasaannya. Wilayah pemerintahannya sangatlah luas. Hal itu membuat siapapun yang mengenalnya, menaruh hormat pada raja ini. Sang pematung, sudah lama sekali bekerja pada raja ini. Tugasnya adalah membuat patung-patung yang diletakkan menghiasi taman-taman istana. Pahatannya indah, karena itulah, ia menjadi kepercayaan raja itu sejak lama. Ada banyak raja-raja sahabat yang mengagumi keindahan pahatannya saat mengunjungi taman istana. Suatu hari, sang raja mempunyai rencana besar. Baginda ingin membuat patung dari seluruh keluarga dan pembantu-pembantu terbaiknya. Jumlahnya cukup banyak, ada 100 buah. Patung-patung keluarga raja akan di letakkan di tengah taman istana, sementara patung prajurit dan pembantunya akan di letakkan di sekeliling taman. Baginda ingin, patung prajurit itu tampak sedang melindungi dirinya. Sang pematung pun mulai bekerja keras, siang dan malam. Beberapa

Pengrajin Emas dan Pengrajin Kuningan

Di sebuah negeri, hiduplah dua orang pengrajin yang tinggal bersebelahan. Seorang diantaranya, adalah pengrajin emas, sedang yang lainnya pengrajin kuningan. Keduanya telah lama menjalani pekerjaan ini, sebab, ini adalah pekerjaan yang diwariskan secara turun-temurun. Telah banyak pula barang yang dihasilkan dari pekerjaan ini. Cincin, kalung, gelang, dan untaian rantai penghias, adalah beberapa dari hasil kerajinan mereka. Setiap akhir bulan, mereka membawa hasil pekerjaan ke kota. Hari pasar, demikian mereka biasa menyebut hari itu. Mereka akan berdagang barang-barang logam itu, sekaligus membeli barang-barang keperluan lain selama sebulan. Beruntunglah, pekan depan, akan ada tetamu agung yang datang mengunjungi kota, dan bermaksud memborong barang-barang yang ada disana. Kabar ini tentu membuat mereka senang. Tentu, berita ini akan membuat semua pedagang membuat lebih banyak barang yang akan dijajakan. Siang-malam, terdengar suara logam yang ditempa. Setiap dentingnya, layaknya nafa

Batu Rubi yang Retak

Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu rubi yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya, dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu rubi itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam. Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut. “Mohon ampun, Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula.” Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan. Tidak lama kemudian datanglah ke istana

Hanya uangkah motivasimu?

Mungkin pembaca sudah tidak asing dengan Thomas Alva Edison, penemu kawat pijar untuk bohlam. Menurut cerita-cerita yang beredar, Edison melakukan percobaan hingga lebih dari 700 kali. Asistennya merasakan sudah gagal 700 kali, tetapi lain dengan Edison, dia berpikir, mereka telah berhasil menemukan 700 cara yang tidak membawa hasil yang kita harapkan. Tidak lama dari itu, akhirnya mereka menemukan tungsten, kawat pijar untuk bohlam yang kita gunakan hingga sekarang. Apakah Anda berpendapat, bila Thomas bereksperimen dengan motivasi uang? Mungkin saja ada hasrat untuk kekayaan, tetapi saya percaya, hasratnya yang lebih mendalam adalah menemukan kawat pijar tersebut, hasratnya untuk menemukan sesuatu yang berguna untuk umat manusia. Uang adalah hadiahnya. Dapat dibayangkan bila motivasi Thomas saat itu hanya uang, mungkin di eksperimen ke sekian kali dia sudah berhenti, karena bukannya menghasilkan uang tetapi buang uang dan waktu. Nah, pembaca, tanamkan selalu dihatimu, hasrat dan gair

Anak ayam...

Pasti pembaca pernah mendengar cerita berikut, Ada seorang anak, membawa seekor anak ayam didalam genggaman tangannya. Lalu menanyai seorang bijak, katanya, "Apakah mati atau hidup anak ayam ditangan saya ini?". Seorang bijak tepekur sejenak, lalu dengan bijak dijawabnya, "Bila aku menjawab hidup, maka kamu akan menekan tanganmu, dan matilah anak ayam itu. Bila aku menjawab mati, maka kamu akan melepaskannya. Jadi jawabanku, hidup mati anak ayam itu ada ditangan mu." Nah, pembaca, begitu juga masa depan kita. Ada ditangan kita, bukan ditangan bos kita, kakak kita atau siapa pun. Anda yang menentukan apakah menjadi pemenang atau pecundang. Sukses selalu.

Menempa Pedang

Pernah mengunjungi perajin pedang? Mungkin jaman sekarang perajin pedang sulit dicari. Bila Anda mengunjungi perajin pedang dan melihat cara mereka membuat pedang. Anda akan melihat proses yang berulang-ulang, dari membakar besi, kemudian menempanya, kemudian dicelupkan ke air dingin, kemudian di panaskan kembali, lalu ditempa lagi. Terus berulang-ulang hingga terbentuk sebuah pedang yang bagus dan tajam. Apakah Anda merasakan hidup Anda begitu keras? Begitu banyak terpaan pencobaan kehidupan menerpa? Anak sakit? Biaya hidup meningkat? BBM Naik? Dipecat dari pekerjaan? Apakah merasa hidup ini begitu tidak adil? Kesulitan selalu menerpa berulang-ulang? Kadang panas, kadang dipukul kadang dicelupkan dalam air dingin seperti pedang yang ditempa? Bersabarlah, karena Anda sedang ditempa, ditempa untuk menjadi pedang yang bagus dan tajam yang akan digunakan oleh panglima-panglima perang. Proses pembelajaran hidup yang membuat Anda semakin dewasa, kuat, berpikir matang. Sukses selalu

Bosann...!

Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia. Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca. Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas. Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu. Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya. Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu. Kini menggeng

The Present

Tiga Cara Untuk Memanfaatkan Masa Sekarang Hari Ini BERADA PADA MASA SEKARANG Jika Anda ingin lebih bahagia dan lebih sukses Fokuslah pada apa yang ada pada Masa Sekarang Responlah pada hal yang penting sekarang BELAJAR DARI MASA LALU Jika Anda ingin menjadikan Masa Sekarang lebih baik daripada Masa Lalu Lihatlah apa yang telah terjadi pada Masa Lalu Belajarlah sesuatu yang berharga dari hal tersebut Lakukan hal yang berbeda pada Masa Sekarang RENCANAKAN MASA DEPAN Jika Anda ingin Masa Depan yang lebih baik daripada Masa Sekarang Lihatlah Masa Depan seperti apa yang Anda inginkan Buatlah rencana untuk mewujudkannya Tindak lanjuti rencana itu pada Masa Sekarang (dikutip dari Spencer “The Present” Johnson)

Kisah seekor Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”. Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas. Renungan : Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma m

Sebuah koin penyok

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan. Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan. Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. “Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank. “Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran

Self Regulation

Jenghis Khan adalah panglima yang terkenal dari Mongolia. Dalam setiap peperangan, ia selalu membawa burung rajawali kesayangannya. Suatu ketika, setelah selesai bertempur, ia menyepi kesuatu tempat dan beristirahat, diikuti burung rajawalinya yang setia. Ketika melihat mata air yang jernih, timbulah rasa hausnya. Kemudian Jenghis Khan mengisi pundinya. Namun, entah kenapa burung rajawali menyerangnya. Ah, mungkin dia ingin bermain-main, lalu Jenghis Khan tetap mengisi pundi airnya. Namun kembali si burung menyerangnya, hingga pundi airnya jatuh. Marahlah Jenghis Khan, ditunggunya burung rajawali itu terbang mendekat padanya. Lalu dihunus pedang dan ditebas burung rajawali kesayangannya itu hingga tewas. Setelah puas, Jenghis Khan kembali mengisi air. Saat itu ia melihat seekor bangkai binatang beracun yang telah membusuk di mata air tersebut. Jenghis Khan pun terhenyak, ternyata burung rajawali kesayangannya itu hendak memberi tahu, bila air tersebut sudah tercemar dan mungkin beracu

Do the best to the rest..

Seorang tukang kayu merasa sudah cukup umur, dan merasa lelah dan bosan dengan pekerjaannya ini. Kemudian dia mengajukan pensiun kepada bos-nya. Namun bosnya itu sangat sayang pada tukang kayunya ini. Dia begitu banyak berjasa atas berkembangnya perusahaan. Karena bosnya sangat percaya akan kemampuan tukang kayu ini, bosnya meminta untuk mengerjakan 1 proyek rumah lagi untuk perusahaan, sebagai karyanya yang terakhir. Ah.. si tukang kayu berpikir, OK lah. Ini yang terakhir. Akhirnya si tukang kayu ini bekerja membuat rumah terakhir itu. Namun, karena pikirannya sudah tidak berkonsentrasi pada pekerjaan, ditambah dengan emosinya yang sudah ingin pensiun, ditambah dengan pikiran negatif, wah.. perusahaan nih emang gak mau rugi, sampai titik darah penghabisan pun masih disuruh kerja. Maka hasil pekerjaannya kurang, atau bahkan tidak memuaskan. Bahan yang digunakan asal. Pengerjaan asal. Pokoknya cepat selesai dech! Begitu pikirnya. Hasilnya, rumah yang asal jadi. Setelah selesai, kunci ru

Kesempatan...

Dalam gerbong kereta api dari Paris menuju Berlin, terdapat 4 orang penumpang di satu gerbong. 1 orang gadis cantik, 1 orang nenek dan 2 pria, manajer dan stafnya. Selama perjalanan, 2 pria ini selalu melirik gadis cantik didepannya. Namun tidak terjadi percakapan apapun. Sampai suatu ketika kereta api melewati terowongan yang sangat gelap selama 1 menit. Dan kereta api pun dalam keadaan gelap, hanya suara lokomotif yang terdengar. Namun tiba-tiba, terdengar bunyi ciuman yang cukup keras dan diikuti tamparan. Sunyi sejenak, tidak lama kemudian kereta telah keluar dari terowongan gelap. Si gadis cantik dalam pikirannya, saya bangga manajer itu telah mencium saya, tapi saya malu nenek telah menamparnya. Si nenek juga berpikir, anak muda sekarang kurang ajar, curi-curi kesempatan. Tapi saya bangga akan keberanian cucu saya. Si manajer berpikir, wah, kurang ajar, staf saya yang mencium tapi saya yang ditampar. Sementara si staff, hmm.. boleh lah kesempatan ini, setelah mencium seorang gadi

Kotoran sapi dan kucing

Alkisah, ada seekor burung dari Canada. Saat musim dingin, para burung biasa bermigrasi ke daerah yang hangat. Karena burung-burung tidak bisa bertahan di cuaca dingin. Namun si burung ini tidak mau bermigrasi, dia berpikir dia sanggup bertahan melawan dingin sambil berpuasa. Ketika musim dingin mulai datang, burung ini mulai menyesal, ternyata dia tidak sanggup menahan dingin. Akhirnya dia memutuskan untuk bermigrasi. Saat terbang, hujan salju turun. Dia merasakan tubuhnya mulai kaku, pikirnya, bila diteruskan dia akan mati beku. Sambil tubuhnya hampir membeku, akhirnya ia mendarat di kandang sapi. Saat tergeletak di kandang sapi, tiba-tiba masuklah si sapi, sambil melangkahi burung Canada ini, dia buang hajat. Plok. Tertutuplah tubuhnya yang beku oleh kotoran sapi. "Sial, sudah mau mati masih juga di timbun kotoran" ngomel si burung Canada. Namun lambat laun, tubuhnya yang sudah membeku sebagian mulai hangat oleh karena kotoran sapi tadi. Karena tubuhnya mulai hangat, seman

Gak Tahu atau Gak Mau Tahu

Seekor lalat bersama keluarganya akan pindah ke telinga gajah. Sebelum pindah, si ayah lalat meminta ijin pada si gajah, katanya, "Tuan gajah, minggu depan kami sekeluarga akan pindah ke telinga Anda, tolong dipertimbangkan, kami tunggu kabar baiknya." Gajah yang bahkan tidak sadar akan kehadiran si lalat tenang-tenang saja. Melihat si gajah tenang-tenang saja, lalat beranggapan sang gajah tidak keberatan. Maka pindahlah mereka sekeluarga. Setelah seminggu, ibu lalat merasa telinga gajah bukan tempat yang sehat untuk tinggal, dan mendesak suaminya untuk pindah. Karena takut akan menyinggung perasaan gajah, si ayah meminta untuk tinggal barang sebulan. Akan tetapi, si istri terus mendesak. Agar tidak menyinggung perasaan gajah, si ayah berkata dengan hati, "Tuan gajah, kami bermaksud pindah. Ini bukan karena telingan anda kurang baik dengan kami. Akan tetapi istri saya ingin tinggal di kaki kambing, dimana kami bisa bersosialisasi dengan adik ipar kami. Kalau anda keberat

Berubah itu sakit..

Di negara bagian Alabama, AS, terkenal sebagai penghasil kapas terbesar di Amerika. Kapas adalah penghasilan utama di kota tersebut. Suatu waktu, seekor kumbang terbawa ke daerah tersebut. Kumbang tersebut bertelur dan membuat koloni kumbang. Kumbang ini berkembang biak dan menghancurkan ladang kapas. Hilang sudah kebanggaan dan penghasilan utama kota tersebut. Seluruh kota kecewa, sedih dan putus asa. Kenapa sumber utama penghasilan kota tersebut hancur. Namun bertahun-tahun kemudian di kota dibangun sebuah tugu. Ternyata tugu itu tugu kumbang tersebut. Sungguh mengherankan. Setelah ditelusuri, ternyata setelah kehancuran industri kapas, dipakai penduduk sebagai momentum untuk berubah. Penduduk mulai bertani dan bercocok tanaman sayuran dan buah-buahan. Sehingga kota tersebut menjadi salah satu penyumbang sayuran dan buah-buahan di Amerika. Kehidupan itu tidak datar, kadang kala diatas, kadang kala dibawah. Siap tidak siap, kita harus menjalaninya. Saat dibawah, kita tidak boleh putus

Jual Keledai

Karena paceklik dan kesulitan ekonomi, seorang ayah menjual keledai satu-satunya ke pasar. Jarak dari pasar ke rumah cukup jauh. Ditemani anaknya, mereka berangkat menjual keledai. Ayah dikiri dan si anak disebelah kanan. Pada saat dipertengahan jalan, mereka berpapasan dengan penduduk desa pertama. kata orang itu, "Kalian ini bodoh, koq ada keledai gak ditunggangi." Mendengar komentar warga, ia menuruti, maka si anak disuruh menunggang keledai. Pada saat melewati desa kedua, kembali mereka berpapasan dengan warga. Komentar warga itu, "Wah, anak durhaka, masak orang tua disuruh jalan kaki, sementara ia enak ongkang-ongkang kaki diatas keledai." Mendengar omongan warga, akhirnya si ayah bertukar posisi dengan si anak. Saat melewati desa ketiga, kembali warga setempat memberi komentar. "Wah, kan keledainya cukup besar, kenapa tidak ditunggangi berdua saja." Nah, si ayah pilir benar juga, maka si ayah dan anak menunggangi keledai tersebut. Nampak keledai itu

Sayembara 2 juta dollar

Pada pesta pernikahan selebritis hollywood dirumahnya yang super mewah, diadakah suatu sayembara. Sayembara menyebrangi kolam yang ada dirumahnya. Kelihatannya gampang, ternyata kolam berisi ratusan ikan piranha. Hadiah dari sayembara pun menggiurkan, 2 juta dollar. Wah.. sama dengan nilai pesta pernikahan yang diadakan. Si pembawa acara menantang para hadirin. Sementara para hadirin masih simpang siur berbicara mengenai sayembara tersebut. Terdengar, cemplung! Setelah itu terdengar kecipak kecipuk riak air. Ternyata seseorang telah masuk dan sedang berusaha menyebrangi kolam. Semua hadirin bersorak menyemangati sipemuda. Akhirnya si pemuda berhasil menyebrangi kolam. Dengah masih terengah-engah, si pembawa acara menyalami sipemuda itu. Nampak bahwa pemuda itu buka tipe pemuda kekurangan uang yang mau mengorbankan nyawa untuk 2 juta dollar. Ketika diwawancarai, si pemuda itu berbicara dengan nada marah dan bergetar, "Saya cuma mau tahu, siapa yang mendorong saya?" Nah, kawan,

Belenggu kegagalan

Tidak sengaja, seorang petani menemukan seekor anak gajah didekat kebun rumahnya. Mungkin ini anak gajah tertinggal dari kumpulan mereka. Karena kasiahan, dirawatlah anak gajah itu. Karena takut gajah itu akan berkeliaran dan merusak tanaman, si petani mengikatnya dengan rantai dengan patok sepotong bambu. Hari berlalu, dan anak gajah mulai bertumbuh. Sudah menjadi naluri binatang untuk bebas. Si anak gajah ini berusaha melepaskan diri dari rantai. Berulang kali mencoba, berulang kali juga gagal, bahkan pernah sampai kakinya terluka. Lama kelamaan, niat dari sianak gajah untuk bebas hilang karena kegagalan yang terjadi. Bahkan, saat ia menjadi gajah dewasa dengan gadingnya yang gagah. Dia tetap tidak melarikan diri. Padahal, sangat mudah bagi dia untuk menghentak rantai kecil dan patok bambu itu. Kawan, apakah kegagalan-kegagalan kecil juga akan mengikat kita? Hingga saat ada satu kesempatan besar, kita hanya berdiam diri saja?

Bakar Jembatan

Julius Caesar, adalah komandan perang yang berhasil merebut pantai Britania karena strateginya yang cukup unik. Menurut catatan sejarah, Julius berhasil mendaratkan pasukannya pada malam yang dingin. Saat anak buahnya sedang menyembunyikan perahu, agar dapat kembali ke kapal utama. Sang komandan memberi perintah, "Bakar perahu-perahu itu." Anak buahnya kaget semua, namun sebagai pasukan yang patuh, mereka membakar semua peran perahu-perahu itu. Walhasil, pasukan bertempur mati-matian. Karena tidak ada pilihan lain selain menang di pertempuran agar mereka dapat kembali dengan selamat. Kawan, begitu juga dalam kehidupan kita, dengan membakar jembatan, artinya kita membuat pilihan menjadi terbatas hingga kita akan berjuang habis-habisan dengan pilihan yang terbatas itu. Dan semestinya dengan perjuangan yang tiada henti, tujuan kita akan tercapai. Disatu sisi ini adalah tindakan positif, tetapi di lain sisi, yang perlu kita perhatikan, adalah timing. Apakah timingnya tepat untu

Terasi di kumis kakek..

Memang enak, sambil minum kopi, ngobrol sama teman, sambil menikmati suasana kafe. :) Karena jarang ketemu, kami ngobrol kesana-kemari. Nggak sengaja teman saya ini menceritakan suatu kisah yang cukup lucu. Karena Ayah dan Ibunya ada urusan mendadak, maka anak-anak mereka dititipkan dirumah sang kakek. Nah.. maklum, namanya juga kakek-kakek, kalau siang suka ngantuk. Nah.. tak terasa kakek tertidur, sementara cucu-cucunya masih bermain. Ada satu cucunya yang nakal. Kumis sang kakek diolesi terasi. Nah.. ditengah tidurnya yang nyenyak... terasi mulai bereaksi. Hmmpphh.. bau apa gerangan.. pikir sang kakek. Terbangun dan dia mulai menyalahkan, bahwa kamar tidurnya bau. Lalu di keluar ruangan, ke ruang keluarga. Mulai sang kakek menarik nafas, puah.. koq ruang keluarga juga bau.. Sang kakek mulai mencari peruntungan di halaman rumah, disana kan banyak pohon pasti segarrr.. Yak sang kakek mulai menarik napas dalam-dalam hup... koq masih bau yah.. koq dunia ini bau yah? Itu yang terpikir ol

Gosip...!

Suatu hari, seorang murid baru pulang dari pasar. Lalu ia cepat-cepat mencari gurunya. "Guru, ada cerita dipasar tadi..." kata si murid. Kata gurunya, "Tunggu dulu, apakah itu cerita tentang hal yang benar?". Muridnya menjawab, "Aku tidak tahu, mungkin bukan". Lalu gurunya kembali bertanya, "Apakah tentang hal yang lucu?". Lagi-lagi bukan jawabannya. "Kalau begitu apakah itu cerita tentang aku?" tanya gurunya. "Bukan juga" jawab muridnya. Lalu si guru menjawab, "Kalau begitu engkau tidak perlu menceritakan padaku." Kawan, sangatlah bijaksana menjauhi gosip. Karena yang dibicarakan adalah hal yang tidak pasti, belum tentu benar dan biasanya hal yang menyakitkan pihak yang dibicarakan.

Motivational Quotes

I believe life is constanly testing us for our level of commitment, and life’s greatest rewards are reserved for those who demonstrate a never ending commitment to act until they achieve. This level of resolve can move mountains, but it must be constant & consistent. As simplistic as this may sound, it is still the common detonator separating those who live their dreams from those who live in regret - Anthony Robbins - Anda akan dikritik orang ketika melakukan sesuatu. Anda juga akan dikritik ketika tidak melakukan sesuatu. Jadi, lakukan saja apa yang menurut anda benar. - Eleanor Roosevelt - All successful people, men & women, are big dreamers. They imagine what their future could be, ideal in every respect, and than they work everyday toward their vision, purpose & goal. - Brian Tracy - There are many people who have big plans but their big plans never come true. The reason is, too many people have big plans but fail to keep their small agreements - Robert Kiyosaki -

Impian Sejati

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”. “Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda. Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air. Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut. “Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak m

Lubang di Hati

Ada seorang anak, bernama Gil. Gil saat ini usianya 14 tahun. Gil, layaknya anak-anak lain, adalah anak yang lucu. Namun satu yang menjadi masalah, bila ia merasa tersinggung, maka kata-kata pedas akan melayang. Sang ayah kebingungan, bagaimana ia harus mendidik Gil agar tidak lagi mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Akhirnya sang ayah membuat perumpamaan. Ayah meminta Gil untuk menancapkan sebatang paku ke pagar kayu setiap ia melayangkan kata-kata kasar. 1 bulan telah berlalu. Cukup banyak paku yang tertancap. Lalu sang ayah mengubah permainan. Sekarang Gil harus mencabut paku yang telah tertancap setiap setelah melayangkan kata-kata tajamnya. Singkatnya, paku-paku telah tercabut semua. Lalu sang Ayah memanggil Gil dan berkata, "Gil, coba lihat pagar kayu kita. Berlubang bukan?". Gil mengiyakan. Kata sang ayah lagi, "Begitu juga dengan kata-kata yang kita ucapkan, terutama kata-kata yang buruk. Akan meninggalkan lubang di hati lawan bicara kita." Bagaimana de

Mulut Mu Harimau Mu

Pepatah ini sudah tidak asing ditelinga kita. Memang, sebelum kita mengungkapkan kata-kata, wajib untuk kita memikirkan dahulu apa yang kita ucapkan. Apakah tepat konteksnya ? Apakah tidak ada yang tersinggung dengan perkataan kita. Ada sebuah perumpamaan yang menarik. Saat kita kedinginan, apakah sadar, kita kadang menggosok-gosokkan kedua tangan kita. Lalu kita meniup-niup dengan mulut kita. Untuk membantu menghangatkan telapak tangan kita. Apakah Anda sadar juga, saat akan minum minuman yang panas. Anda gak langsung GLEK! kan... :) pasti Anda tiup-tiup dahulu untuk mendinginkan minuman panas tersebut. Nah.. begitu juga perkataan yang keluar dari mulut kita. Bisa mendinginkan suasana yang panas, Bisa juga menghangatkan hati yang dingin. Apakah Anda memperhatikan perkataan yang akan Anda ucapkan? Atau asal Darr!! sana Darr!! sini :)

Teknik anchoring dan semangat

Pernahkah anda berpikir ketika melihat lampu merah kendaraan anda pasti berhenti. Dan saat lampu hijau semuanya jalan kembali. Ini semua berlangsung secara otomatis. Semua orang sudah mengetahuinya. Bila lampu merah melambangkan berhenti. Hijau melambangkan jalan. Dan kuning melambangkan mereka harus siap-siap untuk jalan. Ini dalam istilah NLP disebut dengan teknik anchoring. Dalam bahasa yang sederhananya kita terjangkar oleh suatu peristiwa. Sebagai contohnya lampu merah tadi. Anchor ada tiga jenis. Pertama, anchor secara visual atau melalui penglihatan. Pada saat anda melihat orang yang berbaju putih. Mungkin anda pasti berpikir orang tersebut perawat, suster atau dokter. Kedua, anchor secara audio dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian. Contoh sederhanya adalah bell sekolah. Pada saat bunyi bell, siswa pun secara otomatis sudah mengetahuinya dengan baik. Apakah saatnya masuk kelas, keluar main atau pulang sekolah? Semuanya sudah terekam di bawah sadarnya. Jenis yang terakhir

Popular posts from this blog

10 Kebijaksanaan ala Steve Jobs

Lantai Pualam atau Patung Pualam?