Skip to main content

Resolusi di Tahun Baru

Sudah sangat lumrah, di setiap pergantian tahun, banyak orang mulai membuat resolusi baru. Misalnya punya mobil baru, rumah baru, turun berat badan 10kg, atau sixpack dalam 6 bulan. Resolusi baru yang diiringi dengan motivasi baru. Namun tidak sedikit juga yang tidak memiliki motivasi untuk membuat resolusi baru. Dan mulai mencari kisah-kisah motivasi untuk menambah motivasi di tahun baru. Nah, mungkin Anda salah satunya, karena sampai ke web ini. Well, sahabat motivasi, Anda sudah berusaha membuka laptop atau smartphone, membuka web browser,  dan mengetikan alamat website ini lalu mulai membaca kisah motivasi, Anda sudah cukup termotivasi...!!! Yak, segera tutup web ini dan mulai lah membuat resolusi baru dan kejar targetnya. Selamat Tahun Baru!

Survival

Marumoto, seorang nelayan Osaka, Jepang menjadi pemasok tetap untuk beberapa restoran yang menjadikan sushi sebagai menu unggulan mereka. Restoran-restoran itu menjadi istimewa karena menyajikan ikan seiji, sejenis tuna kecil yang tidak hanya segar tetapi juga masih hidup beberap menit sebelum dihidangkan. Dan semua pasokan ikan itu berasal dari keluarga Marumoto.

Pada mulanya keluarga Marumoto kesukaran memasok ikan seiji segar untuk restoran itu, karena walaupun masih segar dari laut, ikan-ikan itu sudah mati ketika tiba di darat. Kemudian mereka menemukan sebuah ide. Mereka membawa beberapa drum besar yang tiga perempatnya berisi air laut. Setiap kali mereka berhasil menangkap ikan-ikan seiji, mereka segera menyimpannya kedalam drum tersebut. Mereka yakin cara itu bisa membantu mereka membawa banyak ikan seiji segar dan hidup ke darat.

Namun kembali mereka kecewa karena sesampainya didarat ternyata masih banyak ikan yang mati. Mungkin jarak tempuh yang cukup jauh dan berdesak-desakkan dalam tong menyebabkan ikan-ikan kekurangan oksigen. Keluarga Marumot memang tidak kehilangan pendapatan sama sekali, mereka masih bisa menjualnya ke pasar-pasar ikan tradisional, namun harganya tidak sebagus bila dijual ke restoran sushi.

Mereka memutar otak bagaimana caranya agar ikan seiji tetap hidup tiba di darat. Akhirnya, anak sulung mereka memberi saran cemerlang. Karena kapal mereka cukup besar, sebagian kapal diubah menjadi kolam kecil. Kolam tersebut diisi 3 ekor anak hiu sebesar ibu jari kaki orang dewasa. Dan hasilnya… ternyata hampir 80 persen ikan-ikan seiji yang ditangkap dan disimpan dalam kolam itu masih hidup ketika tiba didarat. Mungkin karena mereka bertahan hidup untuk menghindari sergapan ikan hiu kecil itu.

Sahabat, kalau kita merefleksikan kisah ini ke dalam kehidupan kita, mungkin baru kita sadari, kita pun terkadang harus dibuat demikian rupa menyerupai ikan seiji agar kita tidak bermalas-malasan atau menyerah begitu saja. Pada saat-saat tertentu kita mungkin ditekan agar kita bisa dan mau melejit menghindari tekana itu demi memperoleh suasana kehidupan yang lebih baik.

Comments