Sudah sangat lumrah, di setiap pergantian tahun, banyak orang mulai membuat resolusi baru. Misalnya punya mobil baru, rumah baru, turun berat badan 10kg, atau sixpack dalam 6 bulan. Resolusi baru yang diiringi dengan motivasi baru. Namun tidak sedikit juga yang tidak memiliki motivasi untuk membuat resolusi baru. Dan mulai mencari kisah-kisah motivasi untuk menambah motivasi di tahun baru. Nah, mungkin Anda salah satunya, karena sampai ke web ini. Well, sahabat motivasi, Anda sudah berusaha membuka laptop atau smartphone, membuka web browser, dan mengetikan alamat website ini lalu mulai membaca kisah motivasi, Anda sudah cukup termotivasi...!!! Yak, segera tutup web ini dan mulai lah membuat resolusi baru dan kejar targetnya. Selamat Tahun Baru!
Mungkin cerita ini sudah cukup usang… tapi sangat baik untuk menggambarkan cara kita menghadapi negator.
Suatu waktu, ada pertandingan memanjat diantara katak-katak muda. Katak pertama mencoba memanjat, meloncat dari satu rintangan ke rintangan yang lain. Sampai ia menghadapi satu rintangan sulit. Terdengar suara penonton berkomentar. Wah.. tidak akan berhasil melewatinya. Gak mungkin, dia pasti jatuh. Dan apa yang terjadi? Katak itu mendengar keraguan para penonton. Dan… ia pun terjatuh. Begitu juga dengan katak-katak yang lainnya.
Akhirnya tiba pada katak yang terakhir untuk mencoba melewati rintangan-rintangan ini. Komentar penonton tetap sama. Bahwa ia akan gagal. Namun katak itu seperti tidak peduli. Dia tetap terus melompat melewati rintangan-rintangan. Hingga sampai pada rintangan tersulit. Komentar para penonton pun makin keras. Wah.. pasti jatuh. Kalau tidak hati-hati dia pasti terjatuh dan mati. Gak mungkin.. pasti tergelincir.. terlalu sulit. Namun lagi-lagi nampak si katak tidak peduli, dia sekuat tenaga ia meloncat rintangan tersulit itu. Dan waw… berhasil.
Kemudian ditanyalah si katak itu.. kenapa ia bisa berhasil. Dan ternyata katak itu tuli. Dia tidak mendengar komentar para penonton. Si katak mengira ia disemangati oleh penonton.
Nah, mungkin kita tidak perlu terlalu ekstrim seperti katak tuli dalam menghadapi negator. Tidak selamanya negator 100% negatif. Pandai-pandai lah kita dalam memfilter masukan dari para negator. Buang yang jelek, simpan yang bagus.
Good Luck.
Suatu waktu, ada pertandingan memanjat diantara katak-katak muda. Katak pertama mencoba memanjat, meloncat dari satu rintangan ke rintangan yang lain. Sampai ia menghadapi satu rintangan sulit. Terdengar suara penonton berkomentar. Wah.. tidak akan berhasil melewatinya. Gak mungkin, dia pasti jatuh. Dan apa yang terjadi? Katak itu mendengar keraguan para penonton. Dan… ia pun terjatuh. Begitu juga dengan katak-katak yang lainnya.
Akhirnya tiba pada katak yang terakhir untuk mencoba melewati rintangan-rintangan ini. Komentar penonton tetap sama. Bahwa ia akan gagal. Namun katak itu seperti tidak peduli. Dia tetap terus melompat melewati rintangan-rintangan. Hingga sampai pada rintangan tersulit. Komentar para penonton pun makin keras. Wah.. pasti jatuh. Kalau tidak hati-hati dia pasti terjatuh dan mati. Gak mungkin.. pasti tergelincir.. terlalu sulit. Namun lagi-lagi nampak si katak tidak peduli, dia sekuat tenaga ia meloncat rintangan tersulit itu. Dan waw… berhasil.
Kemudian ditanyalah si katak itu.. kenapa ia bisa berhasil. Dan ternyata katak itu tuli. Dia tidak mendengar komentar para penonton. Si katak mengira ia disemangati oleh penonton.
Nah, mungkin kita tidak perlu terlalu ekstrim seperti katak tuli dalam menghadapi negator. Tidak selamanya negator 100% negatif. Pandai-pandai lah kita dalam memfilter masukan dari para negator. Buang yang jelek, simpan yang bagus.
Good Luck.
Comments