Skip to main content

Resolusi di Tahun Baru

Sudah sangat lumrah, di setiap pergantian tahun, banyak orang mulai membuat resolusi baru. Misalnya punya mobil baru, rumah baru, turun berat badan 10kg, atau sixpack dalam 6 bulan. Resolusi baru yang diiringi dengan motivasi baru. Namun tidak sedikit juga yang tidak memiliki motivasi untuk membuat resolusi baru. Dan mulai mencari kisah-kisah motivasi untuk menambah motivasi di tahun baru. Nah, mungkin Anda salah satunya, karena sampai ke web ini. Well, sahabat motivasi, Anda sudah berusaha membuka laptop atau smartphone, membuka web browser,  dan mengetikan alamat website ini lalu mulai membaca kisah motivasi, Anda sudah cukup termotivasi...!!! Yak, segera tutup web ini dan mulai lah membuat resolusi baru dan kejar targetnya. Selamat Tahun Baru!

Everybody Does It

Cerita ini ditulis oleh Kolumnis Jack Griffin, “It’s OK, Son, Everybody Does It”.

Ketika Johnny berumur 6 tahun, Ia dan ayahnya ditangkap polisi karena membawa kendaraan melewati ambang kecepatan maksimal. Ayahnya memberikan SIM beserta uang 20 Dolar. “Tak apa, Nak. Setiap orang melakukannya”, Kata sang ayah.

Ketika Ia berumur 12, tak sengaja memecahkan kaca ketika akan berangkat sekolah. Bibinya Francine, membohongi perusahaan asuransi bahwa mereka kemasukan pencuri dan mereka mendapatkan 75 Dolar. Kata bibinya, “Tak apa, Nak. Semua orang melakukannya.”

Ketika Ia berumur 16, pertama kalinya ia bekerja paruh waktu di musim panas di supermarket. Tugasnya adalah menyusun strawbery yang sudah terlalu matang di kotak bagian bawah, dan yang bagus diatasnya. Kata supervisornya, “Tak apa, Nak. Semua orang melakukanya.”

Ketika ia berumur 19, ditawari jawaban ujian oleh kaka kelasnya seharga 50 Dolar. “Tak apa, Nak. Semua orang melakukannya”

Namun Johnny ketahuan oleh pihak sekolah membeli jawaban ujian. Kata ayahnya, “Teganya kamu melakukan ini pada ayah ibumu. Kamu tidak pernah diajari seperti ini dirumah.” Bibi dan pamanya juga terkejut.

Pembaca, bila ada hal yang tidak bisa diterima oleh orang dewasa, adalah anak-anak yang melakukan kecurangan. Kita tidak dapat mengharapkan anak kita untuk melakukan apa yang kita ajarkan, tetapi kita tidak menunjukkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Bila Anda ingin bawahan Anda respek pada Anda, tunjukkan juga respek Anda pada mereka secara tulus. Itu juga yang akan Anda dapatkan dari bawahan Anda.

Comments